Selasa, 13 Oktober 2009

Kiswan dan Rukun Ka'bah


Sejak masa Rasulullah saw ketika memasuki Makkah pada tahun ke delapan Hijriah atau tahun al-Fath, Ka'bah sudah berselubung Kiswah (kain). Kiswah di Ka'bah tersebut dibiarkan saja tanpa diganti, hingga terjadi peristiwa terbakarnya Kiswah oleh seorang perempuan yang sedang membuat harum-haruman di sekitar Ka'bah. Melihat ini Nabi Muhammad saw memerintahkan mengganti Kiswah dari Yaman. Maka dicatat dalam sejarah Kiswah bahwa yang pertama kali menyiapkanya adalah As'ad Ab Karb al-Humairi.

Sejak perintah Rasullah saw itu mulailah hal ini diikuti oleh para Khalifah setelah beliau, mulai dari Abu Bakar As-Shidiq, Umar bin Khattab dan Utsman bin Affan, sedangkan Ali bin Abi Thalib tidak sempat memberikan Kiswah untuk Ka'bah Karena kesibukannya dalam berperang. Penempatan Kiswah ini pada masa Khalifah dan raja-raja dengan saling tutup-mentutupi, sehingga nampak Kiswah bertumpukan, pada masa Khalifah Al-Mahdi dari Dinasti Abbas memerintahkan untuk memasang Kiswah hanya satu saja, hal ini yang terus dilakukan hingga kini, setiap tahun diganti.


Rukun Ka'bah

Rukun yang dimaksud disini adalah rukun yang arti harfiahnya “Sudut atau Pojok”. Dalam pengertian itulah keempat sudut Ka'bah diberi nama Rukun Aswad, Rukun Iraqi, Rukun Syami, dan Rukun Yamani.

Rukun Yamani dan Rukun Aswad disebut juga “dua rukun Yamani” karena kedua rukun ini menghadap ke arah negeri Yaman. Rukun Aswad lebih dikenal dengan Hajar Aswad atau Batu Hitam. Rukun ini dipandang sebagai rukun yang paling penting dan dimuliakan disisi Allah swt, karena memiliki nilai sangat istimewa. Para jamaah Haji biasanya mencium dan mengusap Hajar Aswad. Berdasarkan sabda Rasulullah saw, “Saya tidak pernah mendatanginya melainkan Jibril berdiri di sisinya, memintakan ampun bagi setiap orang yang mengecupnya.”

Rukun ini memiliki empat keutamaan, yaitu:(1) Rukun ini dibangun persis di atas rukun aslinya atau di atas pondasi yang dibangun kembali oleh Nabi Ibrahim as. (2) Tempat diletakanya batu Hajar Aswad. (3) Tempat untuk memulai dan mengakhiri ibadah Thawaf. (4) Merupakan salah satu tempat berdoa yang paling mustajab.

Rukun Iraqi dan Rukun Syami disebut juga “dua Rukun Syamiani”. Disebut Syamiani karena keduanya mengarah ke negeri Syam yang sekarang meliputi semua negara yang teletak dipantai timur Laut Tengah, seperti Yordania, Palestina, Suriah dan Lebanon.

Ka’bah bukanlah sekedar bangunan sederhana yang berbentuk kubus dan kosong, tetapi Ka’bah merupakan manifestasi dari kesucian dan penyerahan diri kepada Allah swt. Disana kita akan menangis dan merintih atas ribuan dan bahkan jutaan kaum muslimin yang berdatangan dari segala penjuru dunia untuk melaksanakan ibadah haji, menjalankan shalat, bermunajat, dan melantunkan ayat-ayat suci Al-Quran, karena semua itu adalah perwujudan komunikasi kita dengan Tuhan Pencipta Alam Semesta.

0 komentar:

Blogger Templates